Ya, hari ini hari Jum'at dimana wajib bagi kaum laki-laki untuk melaksanakan shalat Jum'at.
Seperti biasanya, sepulang sekolah selalu melewati Mesjid.
Melihat seorang bapak tua dengan menggandeng tangan seorang anak kecil.
Sepertinya anak kecil itu cucunya. Bapak tua itu sulit untuk berjalan sehingga harus dibantu.
Ada rasa kasihan melihatnya,namun di balik rasa kasihan itu , ada rasa salut dan kagum.
Bapak tua itu kelihatan rapi dengan baju kokoh, sarung, dan peci di kepalanya.
Ia ingin menuju ke sebuah Mesjid, yang tepat berada di depan seberang rumahnya. Cuma cukup menyebrang jalan dan menaiki beberapa anak tangga saja, maka akan sampailah Ia di Mesjid.
Ia susah berjalan, dan tangan sebelah kanannya sulit untuk digerakkan. Ya, ia mengalami stroke sebagian.
Cukup menyebrang saja. Tapi itu tidak mudah baginya, ia harus dibantu untuk berjalan.Sangat perlahan-perlahan ia melangkah.
Ku lirik jam, masih sekitar 1 jam lagi waktu shalat Jum'at. Di Mesjid pun masih sepi, tapi Ia sudah bersiap-bersiap datang ke rumah Allah. Subhanallah Bapak tua itu, dalam kondisi seperti itu ia tetap mengingat Allah, datang awal ke Mesjid, lebih awal 1 jam dari waktu shalat Jum'at.
Bukan hanya shalat Jum'at saja, tetapi begitu juga pada shalat wajib.
Begitu rajinnya Ia shalat berjamaah di Mesjid.
Ia bersusah payah untuk melangkahkan kaki nya langkah demi langkah hanya karena ingin shalat berjamaah.
Berbanding tebalik dengan anak muda sekarang.Masih muda, jalan masih tegak. Tapi faktanya, di Mesjid kebanyakan di penuhi Bapak-bapak yang sudah tua, kemana ini anak-anak mudanya ??
Padahal seusia ia, dan dengan kondisi seperti itu, bisa saja kan Ia shalat di rumah , bahkan suara Imam shalat di mesjid kedengaran jelas dari rumahnya. Ia bisa saja Shalat di rumah dan mengikuti Imam yang di Mesjid tanpa harus bersusah payah untuk melangkahkan kakinya agar sampai di Mesjid.
Padahal seusia ia, dan dengan kondisi seperti itu, bisa saja kan Ia shalat di rumah , bahkan suara Imam shalat di mesjid kedengaran jelas dari rumahnya. Ia bisa saja Shalat di rumah dan mengikuti Imam yang di Mesjid tanpa harus bersusah payah untuk melangkahkan kakinya agar sampai di Mesjid.
Ia bersusah payah untuk melangkahkan kaki nya perlahan lahan hanya karena ingin shalat berjamaah di rumah Allah.
SubhanAllah, pahala menyertai setiap jerih payah langkah-langkahnya.
1 komentar:
Subhanallah,,,, :)
Posting Komentar